Sunday, February 12, 2012

GAK AKAN ADA YANG SETIA!!

Jauh di mata dekat di hati

ehmm.... apa bener tuh ungkapan?? Adakah yang bisa membuktikannya? 
ya ya ya, ya.... silahkan buktikan sendiri benar atau salah.
tapi buat saya, "Jauh di mata, Hati akan jauh" itu yang tepat!

Tragis dan miris, memang!

atau mau yang lebih tragis lagi?
"Habis manis sepah dibuang" THAT'S RIGHT!

Ketika yang jauh selalu diingat dan dirindukan,
Karena masalah intensitas, yang dekat justru terlupakan,
bisa jadi hanya tinggal menyentil saja sudah bisa jauuuuuuuuuuuuuuuh dan mungkin tidak kembali.

Luka?

Oh tidak tidak tidak....
Luka itu Gak akan ada, 
Gak akan ada yang mengetahuinya

Memang siapa yang akan tau?
jelas tidak ada. 
Mereka?
BUKAN!
dia?
JELAS BUKAN!
atau kamu?
ENtahlah!

Mau seperti apa, mau bagaimana, mau dengan siapa, have-fun aja..
gak akan ada yang peduli..
gak akan ada yang melihat..
dan gak akan ada yang setia.

SETIA?

Yaa, GAK AKAN ADA YANG SETIA!!

Lanjut saja apa yang kau lakukan sekarang....
mereka gak akan mengusik mu
dia juga gak akan peduli dan menanyakanmu
apalagi kamu?

PEDULIKAH??
Sekali lagi Entahlah
Bertanya, basa basi.
itu semua omong kosong!

tidak terlihat untuk selanjutnya
sekali lagi sekedar basa BASI!

Yang jauh justru lebih baik!
UGH!!


Friday, February 3, 2012

Kapan IBU bangga akan saya?

ketika berusia 14 bulan

Sang Ibu:
Aku malu, pak sama anak kita
Anak tetangga kita yang 10 bulan aja udah bisa jalan
Anak kita boro-boro jalan
Merangkak aja belomm……sedihhhhh………
 

Ketika si anak berusia 5 tahun

Sang Ibu:
Duhhhh pakkkk
Lelahhhhh bangetttt
Seharian anak kita kerjaannya Cuma JALANNNNNN melulu
Letihhhhh banget ibu nemeninnya hilir mudik………..
 


Di usia 15 tahun
Ketika si anak tergolek di rumah sakit. Patah kaki akibat kecelakaan

Sang Ibu:
Ya Tuhannn
Berikanlah kekuatan pada anakku
Agar dia dapat BERJALAN LAGI seperti biasa………… 

Ahhhhh... Kapaaaan Buuuu???





*coba direnungi sama-sama
*just share
 

Mengapa Ada Kenapa?

Semua yang terjadi dalam kehidupan ini, selalu hanya ditanya oleh satu pertanyaan yaitu ”kenapa?”

Ketidakpuasan menjadi kendala untuk melalui badai kehidupan dengan bertanya
”Kenapa saya?”
Kesukaran dalam sebuah permasalahan menjadi pedang dalam satu tanya 
”Kenapa harus terjadi?”
Menunggu di tengah perputaran waktu sama halnya dengan menanyakan 
”Kenapa terlalu lama?”
Tersakiti oleh sebuah janji palsu yang mengatasnamakan cinta menjadi tanya 
”Kenapa harus sakit?”
Hanya tawa dalam isakan tangis menjadi doa atas semua tanya tentang 
”Kenapa ada uraian air mata?”
Misteri tak terpecahkan seiringan dengan waktu untuk bertanya 
”Kenapa harus berlalu seperti ini?”


Ya, tanya selalu kenapa dan kenapa.

Amarah menjadi duri dalam daging. Isakan tangis menjadi ukiran lukisan waktu. Ketakutan menggema dalam kegelapan. Kekhawatiran seakan menggila dalam guratan hari. Kebencian merebahkan wangi pahit dalam belaian lembut. Keegoisan seakan hidup dalam mimpi dan nyata.

Lalu, mengapa harus ada kenapa?
satu kata yang jawabannya tidak mungkin hanya dengan satu kata, ketika sebuah permulaan diawali dengan kata kenapa? maka, akan sangat annoying sekali untuk memulainya. Kenapa? mudah saja untuk mengeluarkan kata itu, tapi ketika kau harus membalas kata itu, apakah kau akan semudah itu untuk menjawabnya??? hah? jawab kawan?! *ugh!

coba direnungi sama-sama... hati-hati sama kata ini, HATI-HATI!
Mungkin ketika kau baca tulisan ini pun kau akan bertanya KENAPA aku harus menulis dan berpikiran seperti ini? pasti! itu terlintas dipikiran kalian. Entahlah! akan sangat panjang jawabannya ketika pertanyaan kenapa itu harus ditujukan kepadaku saat ini.

Entahlah! yaa! akhirnya aku menemukan kata untuk menjawab satu pertanyaan dengan satu kata yang singkat namun berjuta makna dan arti. *tersenyum*