Semua yang terjadi dalam kehidupan ini, selalu hanya ditanya oleh satu pertanyaan yaitu ”kenapa?”
Ya, tanya selalu kenapa dan kenapa.
Ketidakpuasan menjadi kendala untuk melalui badai kehidupan dengan bertanya
”Kenapa saya?”
”Kenapa saya?”
Kesukaran dalam sebuah permasalahan menjadi pedang dalam satu tanya
”Kenapa harus terjadi?”
”Kenapa harus terjadi?”
Menunggu di tengah perputaran waktu sama halnya dengan menanyakan
”Kenapa terlalu lama?”
”Kenapa terlalu lama?”
Tersakiti oleh sebuah janji palsu yang mengatasnamakan cinta menjadi tanya
”Kenapa harus sakit?”
”Kenapa harus sakit?”
Hanya tawa dalam isakan tangis menjadi doa atas semua tanya tentang
”Kenapa ada uraian air mata?”
”Kenapa ada uraian air mata?”
Misteri tak terpecahkan seiringan dengan waktu untuk bertanya
”Kenapa harus berlalu seperti ini?”
”Kenapa harus berlalu seperti ini?”
Ya, tanya selalu kenapa dan kenapa.
Amarah menjadi duri dalam daging. Isakan tangis menjadi ukiran lukisan waktu. Ketakutan menggema dalam kegelapan. Kekhawatiran seakan menggila dalam guratan hari. Kebencian merebahkan wangi pahit dalam belaian lembut. Keegoisan seakan hidup dalam mimpi dan nyata.
Lalu, mengapa harus ada kenapa?
satu kata yang jawabannya tidak mungkin hanya dengan satu kata, ketika sebuah permulaan diawali dengan kata kenapa? maka, akan sangat annoying sekali untuk memulainya. Kenapa? mudah saja untuk mengeluarkan kata itu, tapi ketika kau harus membalas kata itu, apakah kau akan semudah itu untuk menjawabnya??? hah? jawab kawan?! *ugh!
coba direnungi sama-sama... hati-hati sama kata ini, HATI-HATI!
Mungkin ketika kau baca tulisan ini pun kau akan bertanya KENAPA aku harus menulis dan berpikiran seperti ini? pasti! itu terlintas dipikiran kalian. Entahlah! akan sangat panjang jawabannya ketika pertanyaan kenapa itu harus ditujukan kepadaku saat ini.
Entahlah! yaa! akhirnya aku menemukan kata untuk menjawab satu pertanyaan dengan satu kata yang singkat namun berjuta makna dan arti. *tersenyum*
No comments :
Post a Comment